Rabu, 05 September 2007

Menghadapi Kritikan Pedas

Sang Pencipta dan Pemberi rezki Yang Maha Mulia, acapkali mendapat cacian dan cercaan dari orang-orang pandir yang tak berakal. Maka, apalagi saya, anda dan kita sebagai manusia yang selalu terpelest dan salah. Dalam hidup ini, terutama jika anda seorang yang selalu memberi manfaat, memperbaiki, mempengaruhi dan berusaha membangun, maka anda akan selalu menjumpai kritikan-kritikan yang pedas dan pahit. Mungkin pula,sesekali anda akan mendapat cemoohan dan hinaan dari orang lain.
Dan mereka, tak akan pernah diam mengkritik kita sebelum masuk ke dalam liang bumi, menaiki tangga ke langit, dan berpisah dengan mereka. Adapun bila kita masih berada di tengah-tengah mereka, maka akan selalu ada perbuatan mereka yang membuat kita bersedih dan meneteskan air mata, atau membuat tempat tidur kita selalu terasa gerah. Namun, jangan sampai kesedihan itu memadamkan kobaran api semangat, meredakan tekad, dan membekukan jiwa. Kita hanya patut bersedih atas dosa-dosa yang pernah kita lakukan atau tak lebih dari sebuah penyesalan terhadap kebaikan-kebaikan yang terlewatkan, ketidakmampuan kita mencapai derajat yang tinggi dan kesadaran bahwa kita telah melakukan banyak kesalahan.
Ada pepatah mengatakan, orang yang duduk di atas tanah tak akan pernah jatuh, dan manusia tidak akan pernah menendang anjing yang sudah mati. Adapun mereka, marah dan kesal serta tidak suka dengan kepada kita adalah karena mungkin anda mengungguli mereka dalam hal kebaikan, keilmuan, tindak tanduk, atau harta. Namun, tidak membuat kita sombong, sebab sombong bukan pakaian yang pantas untuk manusia, dia adalah milik Yang Kuasa. Jelasnya, anda di mata mereka adalah orang berdosa yang tak terampuni sampai anda melepaskan semua karunia dan nikmat Allah yang ada pada diri anda, atau sampai anda meninggalkan semua sifat terpuji dan nilai-nilai luhur yang selama ini kita pegang tsguh. Dan menjadi orang yang bodoh, pandir dan tolol adalah yang mereka inginkan dari diri anda.
Oleh sebab itu, waspadalah terhadap apa yang mereka katakan; kuatkan jiwa untuk mendengar kritikan, cemoohan dan hinaan mereka! Bersikaplah laksana batu cadas; tetap kokoh berdiri meski diterpa butiran-butiran salju yang menderanya setiap saat dan ia justru semakin kokoh karenanya. Artinya, jika kita merasa terusik dan terpengaruh oleh kritikan atau cemoohan mereka berarti kita meluluskan keinginan mareka untuk mengotori dan mencemarkan kehidupan kita. Padahal, yang terbaik adalah menjawab atau merespon kritikan mereka dengan menunjukkan ahlak yang baik. Acuhkan saja mereka, dan jangan pernah merasa tertekan oleh setiap upadaya mereka untuk menjatuhkan kita! Sebab, kritikan mereka yang menyakitkan itu pada hakikatnya merupakan ungkapan penghormatan kepada anda. Yakni, semakin tinggi derajat dan posisi yang anda duduki, maka akan semakin pedas pula kritikan itu.
Banyak tauladan Rosulullah yang perlu kita contoh; bliau pernah dilempar kotoran unta oleh orang-orang kafir Mekah, kedua kakinya dicederai dan wajahnya mereka lukai. Beliau pernah pula dituduh sebagai seorang penyair ( bukan penyampai wahyu Allah ), dukun, orang gila, dan pembohong. Apakah seberat itu kritikan atau cobaan yang kita alami?
“ Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu ( cobaan ) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan serta digoncangan ( dengan bermacam-macam cobaan )” Al- Baqarah : 214
Betapapun, anda akan kesulitan membungkam mulut mereka dan menahan gerakan mulut mereka. Yang anda mampu, adalah hanya mengubur dalam-dalam setiap kritikan mereka yang tidak membangun, mengabaikan solah polah mereka pada anda, dan cukup mengomentari setiap perkataan mereka sebagaimana yang diperintah Allah
“ Katakanlah ( kepada mereka ) : “ Matilah kamu karena kemarahanmu itu “ ( Ali Imran : 119 )
Bahkan, anda juga dapat mencokolkan potongan-potongan daging ke mulut mereka agar diam seribu bahasa dengan cara memperbanyak keutamaan, memperbaiki ahlak, dan meluruskan setiap kesalahan anda. Dan bila kita berpikir ingin diterima oleh semua pihak, dicintai semua orang, dan terhindar dari cela, berarti anda telah menginginkan sesuatu yang mustahil terjadi dan mengangankan sesuatu yang terlalu jauh untuk diwujudkan. Karena pasti akan ada orang-orang yang tidak suka dengan sikap kita sekalipun itu benar.
Menyerahkan semua perkara kepada Allah, bertawakkal kepada-Nya, percaya sepenuhnya terhadap janji-janji-Nya, ridha dengan apa yang dilakukan-Nya, berbaik sangka kepada-Nya, dan menunggu dengan sabar pertolongan-Nya merupakan buah keimanan yang paling agung dan sifat paling mulia dari seorang mukmin. Dan ketika seorang hamba yakin bahwa apa yang akan terjadi itu baik baginya, dan ia menggantungkan setiap permasalahannya hanya kepada Rabbnya, maka ia akan mendapatkan pengawasan, perlindungan,pencukupan serta pertolongan dari Allah. Wallahu a’lam bishowab

Jadilah orang yang berwajah ceria sebab
Orang merdeka adalah lembaran-lembaran yang di atasnya bertuliskan
keceriaan………
Jika kau berteman dengan seorang teman yang memiliki rasa cinta
maka jadilah kau seperti orang yang penuh kasih sayang
Janganlah menghitung semua KESALAHAN setiap orang
sebab kau akan tinggal sepanjang zaman tanpa teman
Tulis kesalahan yang pernah dilakukan sahabatmu diatas “pasir” agar ia mudah hilang tertiup “angin”
Ukirlah kebaikkan yang pernah dilakukan temanmu diatas “ batu “ terbaik yang ada dihatimu,agar ia tidak akan pernah hilang dan selalu dapat kita kenang

Tidak ada komentar: